Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Minggu, 20 Mei 2012

Review Link From Blog

Buy blog reviews
paid reviewsYou've added your blog. However, before writing paid posts, you must activate it first. We need this to evaluate the popularity of your blog and calculate the size of the bonus, which will be credited to your account. To do this, we suggest you to write in your blog about LinkFromBlog marketplace and temporarily set somewhere (in the beginning, in the middle or at the end of the post) our invisible or visible counter. Do not put this counter on the pages that are not relevant to this post, in the footer or header. We need to know how many real people read about us, not just visit your blog. So, in order to activate your blog, write a post, include in it one of our visible or invisible counter codes and also our affiliate link or banner. If you use the visible counter in the post, then the affiliate link (or banner) is unrequired. If you do not want to write in your blog about us, you can just add a counter code in the last post and remove it after activation is done, but in this case you don't receive your bonus.

Sabtu, 11 Februari 2012

SELUK-BELUK DISFUNGSI SEKSUAL

SELUK-BELUK DISFUNGSI SEKSUAL
Amat penting mengetahui penyebabnya. Soalnya, upaya penyembuhannya mesti berangkat dari pengenalan berbagai kemungkinan penyebabnya. Ikuti pula kuis untuk mengetahui ada-tidaknya disfungsi seksual.
Istilah impotensi seolah tak asing lagi di telinga banyak orang. Secara medis, jelas dr. Nugroho Setiawan, Sp.And., impotensi didefinisikan sebagai ketidakmampuan mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang cukup guna melakukan sanggama yang memuaskan.
Yang jelas, lanjut androlog dari RS Internasional Bintaro, gangguan ketidakmampuan seksual ini baru bisa dikategorikan impotensi bila bersifat menetap atau berulang dengan tenggang waktu minimal 3 bulan. Dengan kata lain, “Kalau kejadian tidak mampu ereksinya baru sekali, ya, belum bisa dibilang impoten. Misalnya gara-gara capek, suami jadi tak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar androlog yang khusus menangani masalah disfungsi seksual.
Sekitar 3-4 tahun lalu, dunia kedokteran mengistilahkan impotensi dengan disfungsi seksual. Artinya, fungsi seksualnya mengalami gangguan, hingga fungsinya kurang bagus. Istilah ini dianggap lebih “halus” dan tak terlalu menyedihkan dibanding impotensi. Soalnya, ereksi pada pria masih diyakini sebagai lambang kejantanan pria sejati. Nah, kalau terjadi gangguan ereksi atau ada sesuatu yang tak beres dalam hal ini, pria yang bersangkutan merasa dunianya runtuh karena ia tak lagi memiliki kebanggaan sebagai pria sejati.
4 FAKTOR IMPOTENSI
Dalam dunia kedokteran, jelas Nugroho, ada empat faktor impotensi, yakni:
Impotensi Libido
Yang bersangkutan tak memiliki nafsu/rangsangan seksual. Penyebabnya bisa karena masalah kejiwaan, juga organik. Yang termasuk masalah kejiwaan biasanya karena mengalami stres atau lantaran ada persoalan dengan istri,semisal istri galak. Sedangkan yang dimaksud kelainan organik adalah kelainan/masalah pembuluh darah dan saraf, atau kelainan hormonal, terutama berkurangnya hormon testosteron yang membuat libido tertekan.
Impotensi Ereksi
Pengertian inilah yang sebetulnya ditangkap awam pada umumnya mengenai impotensi.
Impotensi Ejakulasi
Termasuk ejakulasi dini dan ejakulasi terhambat.
Impotensi Kepuasan
Ditujukan pada orang yang tak punya kepuasan alias tak pernah puas saat melakukan hubungan seks.
Dedeh Kurniasih.

Aneka Penyebab Disfungsi Seksual
Menurut Nugroho, hal-hal berikut bisa mengakibatkan disfungsi seksual pada pria.
Merokok
Meski tidak semua perokok mengalaminya, tapi sebagian besar perokok akan mengalami disfungsi seksual. Diduga kuat kandungan zat nikotin dalam rokok itulah yang akan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Adanya penyempitan pembuluh darah membuat suplai darah ke seluruh organ jadi berkurang atau tidak optimal. Otomatis, fungsi organ tersebut jadi berkurang pula.
Begitu juga alat kelamin pria yang berisi anyaman-anyaman pembuluh darah. Saat ereksi, pembuluh-pembuluh darah tersebut akan melebar dan terisi banyak darah. Akan tetapi karena darahnya mengandung nikotin, maka pelebaran pembuluh darah pun jadi terhambat. Akibatnya, penis tak bisa ereksi atau mengalami gangguan fungsi seksual.
Kecanduan Alkohol
Dalam dosis kecil mungkin awalnya tak mengganggu. Namun bila sudah kecanduan, akan menimbulkan gangguan metabolisme yang pasti akan mengganggu keseimbangan maupun fungsi hormonal.
Kecanduan Narkotika
Sama halnya dengan kecanduan alkohol, kecanduan narkotika juga dapat mengganggu fungsi hati. Padahal, racun yang terbawa darah akan dilumpuhkan di hati. Nah, bila fungsi hati terganggu, maka akan muncul gangguan metabolisme maupun fungsi hormonal.
Konsumsi Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan jenis antidepresan untuk mengatasi kecemasan, apalagi secara terus-menerus, dapat memunculkan disfungsi seksual. Pasalnya, obat-obatan ini akan menekan fungsi libido, hingga tidak ada rangsangan.
Begitu pula beberapa jenis obat hipertensi seperti golongan betabloker ataupun golongan diuretik yang “memaksa” tubuh mengeluarkan banyak air seni.
Hipertensi
Karena aliran darahnya kencang, otomatis dinding pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di alat kelamin, membuat pertahanan dengan menjadi keras dan kaku. Begitu juga penyakit yang ada kaitannya dengan pembuluh darah, seperti jantung dan stroke.
Diabetes Melitus
Penyakit metabolik inilah yang paling sering menyebabkan disfungsi seksual. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada semua pembuluh darah bahkan persarafan, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Padahal, jika pembuluh darah rusak, fungsi organ tubuh pasti terganggu. Demikian juga fungsi hormon-hormonnya karena satu sama lain saling terkait. Apalagi bila penderita terkena pada kurun usia antara 15-20 tahun ditambah kondisi gula darah yang tak terkontrol. “Soalnya, bila terkontrol secara baik, yang bersangkutan bisa hidup normal, kok.”
Penyakit Hati
Penyakit ini akan mengganggu metabolisme hormon karena adanya protein yang terbalik. Kadar globulin yang lebih tinggi dari albumin, contohnya. Globulin inilah yang kemudian berperan dalam pengikatan hormon-hormon seksual. Nah, yang terikat globulin itulah yang tidak bisa berfungsi karena tidak lagi memiliki efektivitas sebagai hormonseks.Sementara hormon-hormon seksual itu sendiri pada dasarnya ada yang bersifat bebas dan ada pula yang terikat.
Penyakit Saraf
Gangguan saraf pada tulang belakang akibat luka, trauma atau bekas operasi dapat mengganggu fungsi seksual. Bukankah untuk ereksi diperlukan pula kerja persarafan. Sedangkan saraf itu sendiri terletak dari pusat saraf di otak sampai tulang belakang. Kalau ada gangguan dalam persarafan maka akan terjadi gangguan ereksi juga.
Gangguan Fungsi Ginjal
Ini pun dapat mengganggu fungsi seksual karena dapat mengganggu metabolisme dan fungsi hormonal secara keseluruhan.
Dislipidemia
Hormon-hormon seks dibentuk dari kolesterol. Nah, kalau kolesterolnya sangat rendah, semisal pada orang yang makan obat diet atau menjalani program pelangsingan tubuh, maka kolesterolnya tertekan berat hingga fungsi seksualnya pun terganggu.
Dedeh
Solusi Tepat
Bila suami mengalami disfungsi seksual, saran Nugroho, jangan asal berobat. Konsultasikan masalah ini pada ahlinya, yakni androlog atau ahli bedah urologi. Merekalah yang diharapkan dapat membantu mencari penyebab gangguan ini, sekaligus mengobati berdasar penyebabnya. Selain itu, saat berobat hendaknya selalu bersama pasangan agar dapatmengerti/memahami kondisi suaminya sekaligus memberi dukungan semangat yang amat membantu proses penyembuhannya. Menurut Nugroho, ada tiga tahap pengobatan disfungsi seksual.
1. Psikoterapi atau dengan pemberian obat oral. Sedangkan bila dianggap masalah kejiwaan yang jadi penyebabnya, maka masalah kejiwaan inilah yang harus ditangani secara baik. Semisal, istri sering mengomel hingga saat melakukan sanggama suami dilanda cemas. “‘Aduh, aku bisa enggak, ya?” atau “Gimana, ya, kalau aku ejakulasi dini?”
2. Jika tahap awal tersebut gagal, akan dilanjutkan ke lini kedua dengan menggunakan vakum khusus yang memberi tekanan pada penis. Cara lain yang juga masih banyak dipakai adalah suntikan pada penis agar pembuluh darahnya melebar. Di samping cara intra uretra yang sudah ditinggalkan karena penggunaannya sulit sementara frekuensi kegagalannya tinggi.

3. Lini ketiga atau tahap terakhir adalah melakukan operasi dengan memasangkan protesa pada penis.
Mengenai kesembuhannya, tegas Nugroho, lagi-lagi juga sangat tergantung pada penyebabnya. Kalau masalah kejiwaan, contohnya, akan cepat sembuh dengan psikoterapi. Sebaliknya, kalau disebabkan penyakit diabetes dan kerusakan yang ditimbulkannya menetap akan lebih susah lagi pengobatannya karena harus bersifat holistik atau menyeluruh.
Dedeh
Kuis: Anda Impoten?
Mengetahui apakah pria mengalami disfungsi seksual atau tidak, jelas Nugroho, sebetulnya cukup mudah. Jawab 5 pertanyaan yang sudah dibakukan hasil formulasi Persatuan Ahli Masalah Seksual ini. Jawablah selama 6 bulan berturut-turut mengingat keluhan yang satu ini baru bisa dinamakan disfungsi seksual bila bersifat menetap setidaknya selama 3 bulan.
Kian tinggi perolehan skornya, berarti semakin baik. Kalau skornya rendah sekali atau kurang dari 10 maka termasuk disfungsi seksual yang berat. Jika skor antara 10-15, termasuk disfungsi seksual sedang. Sedangkan jika skor di atas 20, berarti tak ada masalah disfungsi seksual.
1.Bagaimana derajat keyakinan diri bahwa Anda dapat ereksi serta terus bertahan untuk melakukan sanggama?
( ) 1. Sangat rendah
( ) 2. Rendah
( ) 3. Cukup
( ) 4. Tinggi
( ) 5. Sangat tinggi
2.Saat Anda ereksi setelah mengalami perangsangan seksual, seberapa sering penis Anda cukup keras untuk dapat masuk ke dalam vagina istri Anda?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Tidak pernah atau hampir tidak pernah
( ) 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
( ) 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
( ) 4. Sering (lebih dari 50 persen)
( ) 5. Selalu atau hampir selalu

3.Setelah penis masuk ke dalam vagina istri Anda, seberapa sering Anda mampu mempertahankan penis tetap keras?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Tidak pernah atau hampir tidak pernah
( ) 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
( ) 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
( ) 4. Sering (lebih dari 50 persen)
( ) 5. Selalu atau hampir selalu
4.Ketika melakukan sanggama, seberapa sulitkah mempertahankan ereksi sampai ejakulasi?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Sangat sulit sekali
( ) 2. Sangat sulit
( ) 3. Sulit
( ) 4. Sedikit sulit
( ) 5. Tidak sulit
5.Ketika Anda melakukan sanggama, seberapa sering Anda merasa puas?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Tidak pernah atau hampir tidak pernah
( ) 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
( ) 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
( ) 4. Sering (lebih dari 50 persen)
( ) 5. Selalu atau hampir selalu

Total Tayangan Halaman