Minggu, 20 Mei 2012
Review Link From Blog
Published :
01.12
Author :
anak baru GEDE
paid reviewsYou've added your blog. However, before writing paid posts, you must activate it first. We need this to evaluate the popularity of your blog and calculate the size of the bonus, which will be credited to your account. To do this, we suggest you to write in your blog about LinkFromBlog marketplace and temporarily set somewhere (in the beginning, in the middle or at the end of the post) our invisible or visible counter. Do not put this counter on the pages that are not relevant to this post, in the footer or header. We need to know how many real people read about us, not just visit your blog. So, in order to activate your blog, write a post, include in it one of our visible or invisible counter codes and also our affiliate link or banner. If you use the visible counter in the post, then the affiliate link (or banner) is unrequired. If you do not want to write in your blog about us, you can just add a counter code in the last post and remove it after activation is done, but in this case you don't receive your bonus.
Sabtu, 11 Februari 2012
SELUK-BELUK DISFUNGSI SEKSUAL
Published :
10.12
Author :
anak baru GEDE
SELUK-BELUK DISFUNGSI SEKSUAL
Amat penting mengetahui penyebabnya. Soalnya, upaya
penyembuhannya mesti berangkat dari pengenalan berbagai kemungkinan penyebabnya.
Ikuti pula kuis untuk mengetahui ada-tidaknya disfungsi seksual.
Istilah impotensi seolah tak asing lagi di telinga banyak
orang. Secara medis, jelas dr. Nugroho Setiawan, Sp.And., impotensi
didefinisikan sebagai ketidakmampuan mencapai dan atau mempertahankan ereksi
yang cukup guna melakukan sanggama yang memuaskan.
Yang jelas, lanjut androlog dari RS Internasional Bintaro,
gangguan ketidakmampuan seksual ini baru bisa dikategorikan impotensi bila
bersifat menetap atau berulang dengan tenggang waktu minimal 3 bulan. Dengan
kata lain, “Kalau kejadian tidak mampu ereksinya baru sekali, ya, belum bisa
dibilang impoten. Misalnya gara-gara capek, suami jadi tak bisa melaksanakan
tugasnya dengan baik,” ujar androlog yang khusus menangani masalah disfungsi
seksual.
Sekitar 3-4 tahun lalu, dunia kedokteran mengistilahkan
impotensi dengan disfungsi seksual. Artinya, fungsi seksualnya mengalami
gangguan, hingga fungsinya kurang bagus. Istilah ini dianggap lebih “halus” dan
tak terlalu menyedihkan dibanding impotensi. Soalnya, ereksi pada pria masih
diyakini sebagai lambang kejantanan pria sejati. Nah, kalau terjadi gangguan
ereksi atau ada sesuatu yang tak beres dalam hal ini, pria yang bersangkutan
merasa dunianya runtuh karena ia tak lagi memiliki kebanggaan sebagai pria
sejati.
4 FAKTOR IMPOTENSI
Dalam dunia kedokteran, jelas Nugroho, ada empat faktor
impotensi, yakni:
Impotensi Libido
Yang bersangkutan tak memiliki nafsu/rangsangan seksual.
Penyebabnya bisa karena masalah kejiwaan, juga organik. Yang termasuk masalah
kejiwaan biasanya karena mengalami stres atau lantaran ada persoalan dengan
istri,semisal istri galak. Sedangkan yang dimaksud kelainan organik adalah
kelainan/masalah pembuluh darah dan saraf, atau kelainan hormonal, terutama
berkurangnya hormon testosteron yang membuat libido tertekan.
Impotensi Ereksi
Pengertian inilah yang sebetulnya ditangkap awam pada
umumnya mengenai impotensi.
Impotensi Ejakulasi
Termasuk ejakulasi dini dan ejakulasi terhambat.
Impotensi Kepuasan
Ditujukan pada orang yang tak punya kepuasan alias tak
pernah puas saat melakukan hubungan seks.
Dedeh Kurniasih.
Dedeh Kurniasih.
Aneka Penyebab Disfungsi Seksual
Menurut Nugroho, hal-hal berikut bisa mengakibatkan disfungsi
seksual pada pria.
Merokok
Meski tidak semua perokok mengalaminya, tapi sebagian besar
perokok akan mengalami disfungsi seksual. Diduga kuat kandungan zat nikotin
dalam rokok itulah yang akan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Adanya
penyempitan pembuluh darah membuat suplai darah ke seluruh organ jadi berkurang
atau tidak optimal. Otomatis, fungsi organ tersebut jadi berkurang pula.
Begitu juga alat kelamin pria yang berisi anyaman-anyaman
pembuluh darah. Saat ereksi, pembuluh-pembuluh darah tersebut akan melebar dan
terisi banyak darah. Akan tetapi karena darahnya mengandung nikotin, maka
pelebaran pembuluh darah pun jadi terhambat. Akibatnya, penis tak bisa ereksi
atau mengalami gangguan fungsi seksual.
Kecanduan Alkohol
Dalam dosis kecil mungkin awalnya tak mengganggu. Namun bila
sudah kecanduan, akan menimbulkan gangguan metabolisme yang pasti akan
mengganggu keseimbangan maupun fungsi hormonal.
Kecanduan Narkotika
Sama halnya dengan kecanduan alkohol, kecanduan narkotika juga
dapat mengganggu fungsi hati. Padahal, racun yang terbawa darah akan dilumpuhkan
di hati. Nah, bila fungsi hati terganggu, maka akan muncul gangguan metabolisme
maupun fungsi hormonal.
Konsumsi Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan jenis antidepresan untuk mengatasi
kecemasan, apalagi secara terus-menerus, dapat memunculkan disfungsi seksual.
Pasalnya, obat-obatan ini akan menekan fungsi libido, hingga tidak ada
rangsangan.
Begitu pula beberapa jenis obat hipertensi seperti golongan
betabloker ataupun golongan diuretik yang “memaksa” tubuh mengeluarkan banyak
air seni.
Hipertensi
Karena aliran darahnya kencang, otomatis dinding pembuluh darah
di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di alat kelamin, membuat pertahanan
dengan menjadi keras dan kaku. Begitu juga penyakit yang ada kaitannya dengan
pembuluh darah, seperti jantung dan stroke.
Diabetes Melitus
Penyakit metabolik inilah yang paling sering menyebabkan
disfungsi seksual. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada semua pembuluh darah
bahkan persarafan, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Padahal, jika pembuluh darah rusak, fungsi organ tubuh pasti
terganggu. Demikian juga fungsi hormon-hormonnya karena satu sama lain saling
terkait. Apalagi bila penderita terkena pada kurun usia antara 15-20 tahun
ditambah kondisi gula darah yang tak terkontrol. “Soalnya, bila terkontrol
secara baik, yang bersangkutan bisa hidup normal, kok.”
Penyakit Hati
Penyakit ini akan mengganggu metabolisme hormon karena adanya
protein yang terbalik. Kadar globulin yang lebih tinggi dari albumin, contohnya.
Globulin inilah yang kemudian berperan dalam pengikatan hormon-hormon seksual.
Nah, yang terikat globulin itulah yang tidak bisa berfungsi karena tidak lagi
memiliki efektivitas sebagai hormonseks.Sementara hormon-hormon seksual itu
sendiri pada dasarnya ada yang bersifat bebas dan ada pula yang terikat.
Penyakit Saraf
Gangguan saraf pada tulang belakang akibat luka, trauma atau
bekas operasi dapat mengganggu fungsi seksual. Bukankah untuk ereksi diperlukan
pula kerja persarafan. Sedangkan saraf itu sendiri terletak dari pusat saraf di
otak sampai tulang belakang. Kalau ada gangguan dalam persarafan maka akan
terjadi gangguan ereksi juga.
Gangguan Fungsi Ginjal
Ini pun dapat mengganggu fungsi seksual karena dapat mengganggu
metabolisme dan fungsi hormonal secara keseluruhan.
Dislipidemia
Hormon-hormon seks dibentuk dari kolesterol. Nah, kalau
kolesterolnya sangat rendah, semisal pada orang yang makan obat diet atau
menjalani program pelangsingan tubuh, maka kolesterolnya tertekan berat hingga
fungsi seksualnya pun terganggu.
Dedeh
Solusi Tepat
Bila suami mengalami disfungsi seksual, saran Nugroho, jangan
asal berobat. Konsultasikan masalah ini pada ahlinya, yakni androlog atau ahli
bedah urologi. Merekalah yang diharapkan dapat membantu mencari penyebab
gangguan ini, sekaligus mengobati berdasar penyebabnya. Selain itu, saat berobat
hendaknya selalu bersama pasangan agar dapatmengerti/memahami kondisi suaminya
sekaligus memberi dukungan semangat yang amat membantu proses penyembuhannya.
Menurut Nugroho, ada tiga tahap pengobatan disfungsi seksual.
1. Psikoterapi atau dengan pemberian obat oral. Sedangkan
bila dianggap masalah kejiwaan yang jadi penyebabnya, maka masalah kejiwaan
inilah yang harus ditangani secara baik. Semisal, istri sering mengomel hingga
saat melakukan sanggama suami dilanda cemas. “‘Aduh, aku bisa enggak, ya?” atau
“Gimana, ya, kalau aku ejakulasi dini?”
2. Jika tahap awal tersebut gagal, akan dilanjutkan ke lini
kedua dengan menggunakan vakum khusus yang memberi tekanan pada penis. Cara lain
yang juga masih banyak dipakai adalah suntikan pada penis agar pembuluh darahnya
melebar. Di samping cara intra uretra yang sudah ditinggalkan karena
penggunaannya sulit sementara frekuensi kegagalannya tinggi.
3. Lini ketiga atau tahap terakhir adalah melakukan operasi
dengan memasangkan protesa pada penis.
Mengenai kesembuhannya, tegas Nugroho, lagi-lagi juga sangat
tergantung pada penyebabnya. Kalau masalah kejiwaan, contohnya, akan cepat
sembuh dengan psikoterapi. Sebaliknya, kalau disebabkan penyakit diabetes dan
kerusakan yang ditimbulkannya menetap akan lebih susah lagi pengobatannya karena
harus bersifat holistik atau menyeluruh.
Dedeh
Kuis: Anda Impoten?
Mengetahui apakah pria mengalami disfungsi seksual atau tidak,
jelas Nugroho, sebetulnya cukup mudah. Jawab 5 pertanyaan yang sudah dibakukan
hasil formulasi Persatuan Ahli Masalah Seksual ini. Jawablah selama 6 bulan
berturut-turut mengingat keluhan yang satu ini baru bisa dinamakan disfungsi
seksual bila bersifat menetap setidaknya selama 3 bulan.
Kian tinggi perolehan skornya, berarti semakin baik. Kalau
skornya rendah sekali atau kurang dari 10 maka termasuk disfungsi seksual yang
berat. Jika skor antara 10-15, termasuk disfungsi seksual sedang. Sedangkan jika
skor di atas 20, berarti tak ada masalah disfungsi seksual.
1.Bagaimana derajat keyakinan diri bahwa Anda dapat ereksi
serta terus bertahan untuk melakukan sanggama?
( ) 1. Sangat rendah
( ) 2. Rendah
( ) 3. Cukup
( ) 4. Tinggi
( ) 5. Sangat tinggi
2.Saat Anda ereksi setelah mengalami perangsangan seksual,
seberapa sering penis Anda cukup keras untuk dapat masuk ke dalam vagina istri
Anda?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Tidak pernah atau hampir tidak pernah
( ) 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
( ) 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
( ) 4. Sering (lebih dari 50 persen)
( ) 5. Selalu atau hampir selalu
3.Setelah penis masuk ke dalam vagina istri Anda, seberapa
sering Anda mampu mempertahankan penis tetap keras?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Tidak pernah atau hampir tidak pernah
( ) 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
( ) 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
( ) 4. Sering (lebih dari 50 persen)
( ) 5. Selalu atau hampir selalu
4.Ketika melakukan sanggama, seberapa sulitkah
mempertahankan ereksi sampai ejakulasi?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Sangat sulit sekali
( ) 2. Sangat sulit
( ) 3. Sulit
( ) 4. Sedikit sulit
( ) 5. Tidak sulit
5.Ketika Anda melakukan sanggama, seberapa sering Anda
merasa puas?
( ) 0. Tidak melakukan sanggama
( ) 1. Tidak pernah atau hampir tidak pernah
( ) 2. Sesekali (kurang dari 50 persen)
( ) 3. Kadang-kadang (sekitar 50 persen)
( ) 4. Sering (lebih dari 50 persen)
( ) 5. Selalu atau hampir selalu
Langganan:
Postingan (Atom)